Nunukan - Meskipun berada persis di perbatasan RI-Malaysia, namun sejumlah desa di Kecamatan Sebatik kondisinya masih sangat memprihatinkan. Camat Sebatik Haji Junaidi mengatakan, akses jalan menuju sejumlah desa masih sangat memprihatinkan. Begitu pula dengan listrik yang belum terjangkau hingga ke pedesaan.

"Ada sejumlah persoalan mendesak yang harus segera mendapatkan tanggapan pemerintah. Misalnya jalanan sepanjang 10 kilometer dari simpang Aji Kuning ke Desa Bukit Harapan yang perlu pengerasan," ujar Junaidi.

Pembangunan jalan menuju Desa Bukit Harapan sangat terkait erat dengan akses ekonomi masyarakat. Sebab jalan tersebut digunakan untuk mengangkut hasil pertanian."Karena jalanan masih rusak, penjualan buah-buahan seperti durian menjadi tidak sesuai dengan ongkos angkutnya. Apalagi kalau musim hujan, jalan menjadi tambah parah," katanya.

Pengerasan badan jalan juga perlu dilakukan di Jalan Mutiara Bangsa. Pengerasan jalan sepanjang satu kilometer ini diharapkan bisa membuka akses untuk kegiatan pendidikan. "Sebab jalan itu menghubungkan sekolah yang dibangun atas kerjasama tiga menteri," ujarnya.

Mengenai listrik, pihaknya memberikan solusi agar diadakan solar sel untuk memenuhi kebutuhan penerangan sekitar 200 kepala keluarga di Desa Bukit Harapan dan Desa Lapri. Kedua desa hasil pemekaran tersebut selama ini sama sekali belum tersentuh listrik. "Anda lihat sendiri bagaimana kondisi di sana, sangat memprihatinkan. Kita juga berharap ada pengadaan genset untuk Kantor Desa Bukit Harapan," ujarnya.

Persoalan-persoalan yang dihadapi warga ini akan menjadi usulan Pemerintah Kecamatan Sebatik untuk dimasukkan dalam anggaran tahun 2011 mendatang. "Kami juga akan mengusulkan pembangunan kantor desa dan kantor Badan Perwakilan Desa (BPD) untuk delapan desa yang baru terbentuk. Kita berharap usulan ini bisa ditindaklanjuti tahun 2011," katanya.

Selain itu Junaidi berharap pemerintah bisa memberikan perhatian terhadap bangunan kantor dan rumah jabatan Camat Sebatik. Sebab kondisinya sangat memprihatinkan. "Rumah jabatan Camat sudah tidak layak huni," ujarnya.

Untuk rumah jabatan, selain plafon yang sudah mulai jebol, WC juga dalam keadaan buntu. Kondisi demikian juga dialami bangunan Kantor Camat yang beralamat di Desa Tanjung Karang ini. Selain mengalami kerusakan di sejumlah bagian bangunan, halaman kantor juga tak henti-hentinya terendam air.

"Halaman kantor penuh air, di sini banjir terus. Harusnya ini segera ditimbun dan diberikan paving blok. Ini sudah lama terjadi tapi belum diperbaiki. Maunya Dinas Pekerjaan Umum Nunukan bisa melihat kondisi kami di sini, jangan cuma tanda tangan SPPD saja baru datang sama Camat Sebatik," katanya. (noe)