Nunukan - Sempat bersih sekitar lima tahun belakangan ini, sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di Nunukan kembali memenuhi badan jalan di sekitar alun-alun kota Nunukan. para PKL ini mulai beroperasi pada sore hinggga tengah malam.

Belasan PKL mulai yang berjualan buah-buahan, permainan odong-odong hingga makanan ringan berderet di pinggir jalan di kawasan tersebut. Suasana alun-alun Nunukan-pun kembali ramai pada malam hari.

Dulunya kawasan ini memang merupakan pusat tempat berdagangnya PKL. Selain berdagang pakaian, PKL juga berdagang bakso, mi ayam, buah-buahan dan berbagai barang dagangan lainnya. Kehadiran para pedagang ini menjadi tempat berbelanja warga Nunukan dan calon tenaga kerja Indonesia (TKI) yang kebetulan sedang melakukan pengurusan dokumen di Nunukan.

Tak heran, karena membludaknya para pembeli, terkadang jalan utama tertutupi oleh pengunjung sehingga menyebabkan jalan menjadi macet. Namun seiring dengan keluarnya peraturan daerah yang menegaskan larangan berjualan di badan jalan, kawasan ini menjadi sepi.

Para pedagang direlokasi di Pasar Malam, yang berada di sekitar pantai di komplek perkantoran PT Inhutani Nunukan. Kawasan ini kemudian menjadi tertib dan bersih. Namun tak disangka, dalam beberapa bulan terakhir para PKL malah kembali marak. Aparat terkesan diam tak mengambil tindakan untuk menertibkan pelanggar perda.

Sejumlah PKL yang pernah berdagang di kawasan tersebut menilai, ada diskriminasi yang dilakukan aparat pemerintah dalam memberikan izin para pedagang berjualan di kawasan tersebut.

"Kalau kami yang berdagang, diusir. Alasannya melanggar peraturan daerah. Tapi kenapa ada beberapa pedagang yang bisa berjualan di situ?" tanya salah seorang pedagang yang enggan menyebutkan namanya, Jumat (11/6/2010) sore tadi.

Para PKL lainnya khawatir, jika kawasan tersebut tidak segera ditertibkan, tentu PKL lainnya yang direlokasi di Pasar Malam akan ikut-ikutan berdagang di alun-alun.

"Coba lihat, mau tiap hari PKL bertambah di alun-alun. Yang kita khawatirkan, lama kelamaan jumlahnya akan bertambah. Karena terus terang saja mas, sekarang Pasar Malam sepi. Orang malas belanja ke sana. Kalau di sini kan jalan umum, mudah dijangkau. Orang kalau jalan di alun-alun pasti tertarik singgah," ujarnya. (*)