Warga Bukit Harapan, Minggu (30/5/10) berduyun-duyun memanfaatkan kesempatan pengurusan KTP

Nunukan
- Salah satu faktor penyebab warga di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Timur enggan mengurus Kartu Tanda Penduduk (KTP) yakni mahalnya biaya transportasi menuju ke Kantor Camat Sebatik di Sungai Taiwan, Desa Tanjung Karang.

Penjabat Kepala Desa Bukit Harapan, Samsurya, mengatakan untuk transporasi mengurus KTP ke Kantor Camat, warga bisa mengeluarkan biaya hingga Rp200 ribu. Biaya tersebut untuk membayar ojek dan angkot. "Di sini ada sekitar 323 kepala keluarga atau sekitar 800 jiwa. Warga di sini ada yang tiga atau empat tahun KTP-nya sudah mati, namun tidak diperpanjang," ujarnya, Minggu (30/5/10).

Camat Sebatik Haji Junaidi mengatakan, mahalnya biaya transportasi seperti yang dikeluhkan warga disebabkan kondisi jalan di sejumlah kawasan di Sebatik masih sangat memprihatinkan.
Puluhan kilometer jalan di wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia tersebut masih belum tersentuh aspal.

Salah seorang warga Desa Bukit Harapan menceritakan, pada musim hujan jalan menjadi berlumpur. "Kalau hujan, kasihan anak-anak sekolah. Mereka seperti dari sawah," kata Amir.

Pemekaran desa yang dilakukan Pemkab Nunukan salah satu tujuannya untuk mempercepat pembangunan di kawasan tersebut. Selain itu, pembentukan desa baru bertujuan memperpendek jarak birokrasi sehingga seluruh warga bisa terjangkau pelayanan. (*)