Nunukan - TNI Angkatan Laut di Kabupaten Nunukan memiliki berbagai sarana dan prasarana untuk mendukung pertahanan negara di perbatasan. Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) Rachmad Jayadi memastikan, semua yang dimiliki TNI AL itu dapat difungsikan untuk wisata edukasi.

“Terus terang saja. Di sini belum ada sekolah yang datang belajar ke tempat kita. Mungkin mereka belum tahu. Ini bisa difungsikan untuk edukasi,” ujarnya.

Teropong swarovski untuk melihat lebih dekat Tawau, Sabah dari Pos AL Sungai Pancang

Pihaknya terbuka untuk sekolah yang ingin berkunjung dan belajar ke instalasi militer seperti Mako Lanal dan Pos AL yang berada di perbatasan RI-Malaysia.

Di Pos Lanal Sungai Pancang misalnya, terdapat teropong swarovski yang bisa digunakan untuk melihat lebih dekat Tawau, Sabah, Malaysia. Dari jembatan yang panjangnya sekitar 750 meter itu, para pelajar juga bisa menyaksikan kegiatan pelayaran lintas batas antara negara.

Untuk peninggalan sejarah, TNI AL hanya memiliki Tugu Dwikora yang berada persis di kawasan Puskesmas Nunukan.

“Semua personil TNI harus bisa menjelaskan kalau misalnya ada yang melakukan wisata edukasi ke sini. Seperti Danposal Sungai Pancang, dia wajib tahu tentang radar itu. Kalau ada kunjungan dia yang menjelaskan. Kalau KASAL datang ke sini, dia bangga anak buahnya tahu tugasnya,” ujarnya. (*)