Aparat Kecamatan Sebatik memfasilitasi pengurusan KTP kolektif ke desa-desa, Minggu (30/5/2010).


Nunukan -
Camat Sebatik Haji Junaidi mengatakan, dari sekitar 30 ribu penduduk di kecamatan yang berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia itu 40 persen diantaranya tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Kalau melihat kondisi, saya perkirakan 40 persen belum memiliki KTP. Dari delapan desa yang baru dibentuk, rata-rata setengah penduduknya tidak memiliki KTP," kata Junaidi, Minggu (30/5/10) saat meninjau proses pembuatan KTP kolektif di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Sebatik.

Warga enggan mengurus KTP, salah satunya disebabkan kondisi geografis yang sangat sulit untuk menjangkau Kantor Camat Sebatik di Sungai Taiwan, Desa Tanjung Karang. "Kita merasa prihatin, karena jalan masih belum bagus. Mereka kesulitan ke Kantor Camat, apalagi kalau hujan, jalan menjadi berlumpur," katanya.

Untuk mengatasi persoalan yang dihadapi warga, Pemerintah Kecamatan Sebatik secara proaktif turun ke desa-desa, terutama desa pemekaran untuk memfasilitasi pembuatan KTP secara kolektif. Program ini dimulai dari Desa Balansiku disusul Desa Bukit Harapan, hingga semua desa terlayani dan semua warga mendapatkan KTP. "Program ini kita gilir setiap minggu sampai semua desa terlayani. Targetan kita 100 persen warga harus punya KTP. Karena orang tua butuh KTP untuk kebutuhan anaknya sekolah, untuk akta kelahiran dan sebagainya," katanya.

Tindakan proaktif pihak kecamatan ini merupakan bentuk pelayanan terhadap warga yang kesulitan mengurus KTP. "Saya sendiri sudah melihat kondisi geografis desa pemekaran. Ini masih sangat perlu perbaikan-perbaikan karena kondisinya memprihatinkan, sehingga kami turun ke sini. Mudah-mudahan kegiatan ini disambut baik warga. Karena kalau mengurus KTP ke Sungai Taiwan bukan main banyaknya biaya dan waktu yang terbuang. Iya kalau lengkap berkasnya, kalau tidak lengkap bolak balik ke sini," ujarnya. (*)