Nunukan - Awalnya Kajari Nunukan Azwar bersikukuh, kehadiran jaksa di OK Karaoke, Jumat (14/5/10) malam lalu hanya untuk melakukan observasi. Namun setelah Tribun mengcross check dengan kesaksian sejumlah warga yang hadir di tempat hiburan tersebut, Azwar lantas menegaskan kehadiran para jaksa di OK Karaoke pada malam itu sama sekali diluar perintah.

“Kalau yang saat kejadian itu, yang jelas tidak ada penugasan resmi. Tidak ada perintah melakukan monitoring pada malam itu. Kalau PNS ke sana hanya untuk mengamati saja, itu boleh-boleh saja sebagai aparat. Tapi khusus untuk malam itu tidak ada perintah. Tetapi kan mungkin pribadi itu, di luar kemampuan saya,” katanya, Kamis (20/5/10).


Azwar sudah berupaya mendapatkan informasi dari kedua pihak yang bertikai, namun yang ia dapatkan tidak ada perkelahian pada saat itu.

“Kalaupun mereka ribut saya rasa itu sudah di luar jam kantor. Nanti saya akan telusuri lagi keakuratan informasinya itu,” katanya.


Salah seorang oknum jaksa di Kejaksaan Negeri Nunukan, Jumat (14/5/10) malam lalu menjadi korban pengeroyokan sekelompok pemuda di salah satu tempat hiburan malam di Nunukan. Akibat pengeroyokan tersebut, oknum jaksa yang juga termasuk dalam tim penyidik dugaan tindak pidana korupsi kegiatan pengembangan kelapa sawit dengan pola dana bergulir (revolving fund) di Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Nunukan tahun 2006, mengalami bocor dikepala bagian belakang dengan lima jahitan. (*)