Nunukan - Kepala Kejaksaan Negeri Nunukan Azwar mengakui, pada Kamis (13/5/10) malam lalu ada jaksa yang sedang berada di tempat hiburan malam (THM) OK Karaoke, tempat dimana terjadi pengeroyokan sekelompok pemuda kepada seorang jaksa.

Awalnya ia tegas membantah tidak ada perkelahian di tempat tersebut. Belakangan, Azwar malah mengaku tidak tahu kalau ada perkelahian. "Yang saya tahu di sekitar OK Karaoke malam itu memang ada Kasi Intel Pak Novi. Dia memang ada di sekitar situ tapi dia tidak di dalam. Kebetulan dia hanya lewat saja. Sepertinya pada saat itu sedang cari makan, lalu lewat di sekitar situ. Karena kita ini makannya selalu di luar. Kadang-kadang mau makan lewat di depan sana sambil lihat-lihat situasi," katanya, Kamis (20/5/10).

Namun saat Tribun menegaskan kesaksian sejumlah saksi mata yang melihat dua oknum jaksa dan seorang staf Kejari Nunukan yang berada di tempat itu saat malam kejadian, Kajaripun lantas menyebutkan, keberadaan mereka kemungkinan untuk melakukan observasi.

"Kalau pun mereka berada di sana, biasanya begitu (untuk observasi). Kita di Kejaksaan itu kan indra adhyaksa. Setiap pegawai itu adalah sumber informasi," ujarnya.

Kemungkinan, kata dia, para jaksa tersebut mendapatkan tugas untuk mengamati suasana kamtibmas. "Kebetulan kita kan tergabung dalam co intel community. Tapi saya memang tidak tahu apakah mereka di dalam atau tidak. Yang jelas mereka ada di sekitar itu," katanya.

Sebagaimana diberitakian sebelumnya, seorang jaksa di Kejaksaan Negeri Nunukan, menjadi korban pengeroyokan sekelompok pemuda di salah satu tempat hiburan malam di Nunukan. Akibat pengeroyokan tersebut, jaksa yang juga termasuk dalam tim penyidik dugaan tindak pidana korupsi kegiatan pengembangan kelapa sawit dengan pola dana bergulir (revolving fund) di Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Nunukan tahun 2006, mengalami bocor dikepala bagian belakang dengan lima jahitan. (*)