Nunukan - Sidang praperadilan yang diajukan pemohon tiga tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi kegiatan pengembangan kelapa sawit dengan pola dana bergulir (revolving fund) di Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Nunukan tahun 2006, Senin (17/5/2010) diwarnai kericuhan.
Salah seorang kerabat pemohon terlibat cekcok mulut dengan jaksa Kejari Nunukan, lantaran merasa tersinggung diperhatikan pada saat berlangsungnya sidang dengan agenda mendengarkan duplik termohon Kejari Nunukan.
Kasusnya sendiri bermula saat sidang sedang berjalan. Linda salah seorang kerabat tersangka Suwono Thalib yang duduk dibangku deretan depan diperhatikan Obed, salah seorang jaksa dari depan pintu ruangan sidang tepatnya di belakang para jaksa penuntut umum pihak termohon.
"Di sebelah saya ada perempuan juga. Yang hadir ada sekitar 50 pengunjung tetapi kenapa si Obed ini melihatnya cuma ke satu titik saja? Cuma perhatikan saya, pandangannya juga sinis," kata Linda, Senin (17/5/2010) usai terlibat percekcokan.
Linda yang kesal terus diperhatikan sempat menggerutu walaupun tak sampai mengeluarkan suara nyaring. Iapun menanyakan alasan Obed memelototinya.
"Saya tanya kenapa lihat saya? Kataya dia menghitung pengunjung. Tapi kenapa saya saja yang dipelototi padahal di sana banyak pengunjung? Saya sudah hadir berapa kali sidang, tapi baru kali ini dia pelototi saya. Dia melihatnya sinis. Wajar tidak dihitung orang pada saat sidang?" katanya.
Begitu sidang usai, kekesalan tersebut dilampiaskannya dengan menemui jaksa Obed tepat di belakang ruang sidang Pengadilan Negeri Nunukan. Obed yang hendak naik motor bersama rekannya dihadang Linda sambil mempertanyakan alasan Obed memandanginya selama sidang.
"Kenapa kamu lihat-lihat saya? " tanya Linda, "Saya menghitung pengunjung sidang, apa salah?" jawab Obed.
Mendengar jawaban Obed, Linda malah semakin naik pitam. "Ngapain pengunjung sidang dihitung? Mau dilaporkan sama siapa pengunjung yang datang? Kenapa cuma saya yang kamu lihat terus?" katanya kesal.
Obed tak mau kalah. "Saya menghitung pengunjung bukan urusan kamu. Mau dibuat apa tidak perlu saya sampaikan kepada kamu," katanya.
Suara Linda yang terus menerus berteriak mengundang sejumlah warga yang kebetulan usai menyaksikan jalannya sidang praperdilan tersebut. Beberapa jaksa termasuk satpam PN Nunukan ikut merelai percekcokan keduanya.
"Kamu Kejaksaan terlalu arogan, kurang ajar kamu," kata Linda mengumpat. Mendengar umpatan Linda, Bekti jaksa lainnya yang kebetulan berada dekat lokasi percekcokan langsung menghampiri Linda.
"Kamu jangan bawa-bawa Kejaksaan. Jangan bawa-bawa institusi," ujarnya. Cekcok baru berakhir saat pihak yang berseteru direlai dan ditarik saling menjauh. (*)
Salah seorang kerabat pemohon terlibat cekcok mulut dengan jaksa Kejari Nunukan, lantaran merasa tersinggung diperhatikan pada saat berlangsungnya sidang dengan agenda mendengarkan duplik termohon Kejari Nunukan.
Kasusnya sendiri bermula saat sidang sedang berjalan. Linda salah seorang kerabat tersangka Suwono Thalib yang duduk dibangku deretan depan diperhatikan Obed, salah seorang jaksa dari depan pintu ruangan sidang tepatnya di belakang para jaksa penuntut umum pihak termohon.
"Di sebelah saya ada perempuan juga. Yang hadir ada sekitar 50 pengunjung tetapi kenapa si Obed ini melihatnya cuma ke satu titik saja? Cuma perhatikan saya, pandangannya juga sinis," kata Linda, Senin (17/5/2010) usai terlibat percekcokan.
Linda yang kesal terus diperhatikan sempat menggerutu walaupun tak sampai mengeluarkan suara nyaring. Iapun menanyakan alasan Obed memelototinya.
"Saya tanya kenapa lihat saya? Kataya dia menghitung pengunjung. Tapi kenapa saya saja yang dipelototi padahal di sana banyak pengunjung? Saya sudah hadir berapa kali sidang, tapi baru kali ini dia pelototi saya. Dia melihatnya sinis. Wajar tidak dihitung orang pada saat sidang?" katanya.
Begitu sidang usai, kekesalan tersebut dilampiaskannya dengan menemui jaksa Obed tepat di belakang ruang sidang Pengadilan Negeri Nunukan. Obed yang hendak naik motor bersama rekannya dihadang Linda sambil mempertanyakan alasan Obed memandanginya selama sidang.
"Kenapa kamu lihat-lihat saya? " tanya Linda, "Saya menghitung pengunjung sidang, apa salah?" jawab Obed.
Mendengar jawaban Obed, Linda malah semakin naik pitam. "Ngapain pengunjung sidang dihitung? Mau dilaporkan sama siapa pengunjung yang datang? Kenapa cuma saya yang kamu lihat terus?" katanya kesal.
Obed tak mau kalah. "Saya menghitung pengunjung bukan urusan kamu. Mau dibuat apa tidak perlu saya sampaikan kepada kamu," katanya.
Suara Linda yang terus menerus berteriak mengundang sejumlah warga yang kebetulan usai menyaksikan jalannya sidang praperdilan tersebut. Beberapa jaksa termasuk satpam PN Nunukan ikut merelai percekcokan keduanya.
"Kamu Kejaksaan terlalu arogan, kurang ajar kamu," kata Linda mengumpat. Mendengar umpatan Linda, Bekti jaksa lainnya yang kebetulan berada dekat lokasi percekcokan langsung menghampiri Linda.
"Kamu jangan bawa-bawa Kejaksaan. Jangan bawa-bawa institusi," ujarnya. Cekcok baru berakhir saat pihak yang berseteru direlai dan ditarik saling menjauh. (*)
0 Comments Received
Leave A Reply