Penyakit jantung adalah penyebab pertama kematian pada pria maupun wanita, dan prosentasenya lebih besar daripada lima penyebab kematian lainnya jika digabungkan!

Ada banyak hal yang mempengaruhi risiko penyakit jantung, namun tidak pernah ada kata terlambat untuk mulai menjaga kesehatan jantung. Bahkan sedikit perubahan gaya hidup dan pola makan saja bisa mengurangi peningkatan risiko tersebut, yaitu:


1. Cukup tidur. Kurang tidur dapat meningkatkan risiko naiknya tekanan darah. Itulah yang dilaporkan Hypertension, jurnal milik American Heart Association. Tidur membuat jantung melambat dan tekanan darah turun.

2. Konsumsi banyak buah. Sayur dan buah memiliki mineral yang disebut elektrolit dan zat kimia bernama fitokimia. Semua itu melindungi sel dari kerusakan radikal bebas. Pisang yang kaya potasium membantu menurunkan tekanan darah. Penelitian lain menemukan bahwa jus buah delima dapat membantu meluruhkan simpanan lemak di pembuluh arteri. Jus buah mengkudu dari Pasifik Selatan yang digunakan sebagai obat tradisional selama lebih dari 2.000 tahun, dinyatakan dapat menurunkan kadar kolesterol.

3. Kontrol konsumsi kopi. Circulation, jurnal milik American Heart Association, mengungkapkan bahwa konsumsi kafein dalam jangka panjang mungkin tidak meningkatkan risiko penyakit jantung. Para peneliti menganalisis konsumsi lebih dari 128 ribu orang dan menemukan tak ada kaitan antara jumlah yang mereka minum dan risiko jantungan. Namun, beberapa ahli tidak setuju dengan hal tersebut. Menurut hasil penelitian lain, minum dua cangkir sebelum berolahraga malah mengurangi kemampuan tubuh meningkatkan aliran darah ke jantung. Sebaiknya batasi kopi hanya tiga cangkir sehari.

4. Kurangi garam. Menurut Departemen Kesehatan Amerika Serikat, mengurangi garam hingga sepertiga dapat menurunkan risiko penyakit jantung hingga 40 persen. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri menjelaskan bahwa negara yang penduduknya mengonsumsi garam tiga gram atau kurang dalam sehari cenderung memiliki tekanan darah yang stabil hingga usia 65 tahun.

5. Ukur lingkar pinggang. Mengukur rasio pinggang dan pinggul adalah cara terbaik untuk melihat risiko penyakit jantung. Demikian pernyataan yang diberikan oleh The Lancet, jurnal kedokteran bergengsi dunia. Cara ini lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan pengukuran indeks massa tubuh atau berat badan. Untuk pria, lingkar pinggang aman dari penyakit jantung tidak boleh lebih dari 90 cm. Sedangkan wanita tidak boleh lebih dari 80 cm. Menurut dr Marie Savard, penulis Apples and Pears: A Revolutionary Diet Program for Weight Loss and Optimum Health, sebagian besar bentuk penyakit jantung berkorelasi dengan lemak di sekitar perut. Jadi si buncit punya risiko tiga kali lipat terkena stroke atau jantung.