Pakar gempa dari Universitas Andalas, Dr. Badrul Mustapa Kemal, menyatakan tiga daerah di Indonesia tidak rawan gempa yakni Kalimantan, Belitung, dan Kepulauan Riau.

"Beberapa daerah di Indonesia rawan gempa bumi, namun tiga daerah yang tidak rawan gempa bumi, yakni Kalimantan, Belitung dan Kepulauan Riau," katanya di Padang.

Daerah yang rawan gempa bumi tsunami serta rawan letusan gunung api terjadi di sepanjang "ring of fire" mulai dari Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Banda, hingga Maluku.

"Daerah rawan bencana gempa dan tsunami Indonesia hampir semuanya berada pada daerah yang tingkat populasinya sangat padat, tetapi yang jelas kita harus tetap waspada akan terjadinya bencana ini," katanya.

Menurut dia, kondisi geologi Indonesia merupakan pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menjadikan kawasan Indonesia ini memiliki kondisi geologi yang sangat kompleks dan rawan bencana.

Posisi Indonesia yang berada di pertemuan dua lempeng tektonik Australia dan Asia itu sangat rawan, karena lempeng-lempeng itu aktif dan dinamis, terus bergerak.

Ia menyatakan lempeng Asia bergerak ke selatan/tenggara dan lempeng Australia bergerak ke barat laut. Indonesia berada di "sabuk" pertemuan itu.

"Indonesia dikepung tiga lempeng tektonik dunia, Indonesia juga merupakan jalur `The Pasicif Ring of Fire` (Cincin Api Pasifik) yang merupakan jalur rangkaian gunung api aktif di dunia," katanya.

Masyarakat Kota Padang, katanya, sebenarnya siap untuk menghadapi isu gempa itu, karena itu warga tidak perlu sampai meninggalkan kota Padang.

"Dimana pun kita berada bencana pasti ada, namun kalau sudah takut yang berlebihan dan tidak bisa lagi bertahan di Kota Padang. Kalau ingin aman dari gempa maka tempat pindah ya tiga daerah tersebut," katanya.

Ia menyayangkan banyaknya warga Kota Padang yang pindah keluar kota Padang pascagempa 30 September 2010, ditambah isu gempa yang terus merebak di Kota Padang.

"Padahal, tempat mereka pindah tersebut seperti Jakarta atau daerah lainnya juga merupakan daerah rawan gempa," katanya.