NUNUKAN – Tak hanya Kabupaten Bulungan yang siap menyandang amanat sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Nunukan sebagai daerah strategis yang memiliki wilayah perbatasan dengan Malaysia juga menyatakan kesiapannya.

“Proses pembentukan Kaltara ini memang akan membutuhkan waktu yang panjang. Namun demikian, Nunukan akan terus berbenah, mendukung pembentukannya, serta siap pula menyambut jika dipercaya menjadi ibu kota Kaltara. Tapi, mari kita serahkan penilaian itu kepada tim pengkaji,” ungkap Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Nunukan Drs H Zainuddin HZ menyikapi penyampaian draft sementara RTRW Kaltara oleh Bidang Penataan Ruang DPU Kaltim.

Alasan mengapa Nunukan siap menyambut ibu kota Kaltara, lanjut Sekkab, mengingat Nunukan memiliki potensi wilayah strategis untuk dikembangkan, memiliki wilayah berbatasan dengan Malaysia, serta potensi sumber daya alam yang cukup besar untuk dimaksimalkan demi kemakmuran seluruh masyarakat di Kalimantan Utara.

“Nunukan juga memiliki potensi SDA yang cukup besar. Batu bara, minyak bumi, perkebunan, pertanian, perikanan. Dan terbaru, potensi tambang emas,” sebut Sekkab.

Strategis dalam hal daerah perbatasan, juga menjadi isu nasional dan penting untuk segera ditindaklanjuti dalam pembentukan Kaltara.

Karena itu, sambung Sekkab, dengan terbentuknya Provinsi Kaltara nanti, tentu diharapkan semua sektor di semua daerah cakupan Kaltara, yakni Nunukan, Bulungan, Malinau, Tarakan dan KTT bisa semakin digali maksimal.

Hal penting lainnya, dengan Kaltara, akan semakin meningkatkan citra bangsa di hadapan Negara Tetangga Malaysia, terlebih pembangunan yang bisa dicapai pasca pembentukan Kaltara jauh lebih baik lagi dan mampu menyejahterakan masyarakat se-Kaltara.

Mengenai SDM Kaltara yang bakal mengisi pusat kegiatan pemerintahan, maupun sektor pelayanan kepada masyarakat, masih dikatakan Sekkab, sejatinya adalah cakupan Kaltara. “Jadi, jika memang ibu kota pemerintahan di Nunukan atau di Bulungan, SDM yang mengisi kantor gubernur pastinya tidak hanya orang Nunukan atau Bulungan saja, SDM nya harus mewakili semua wilayah se-Kaltara,” konsepnya.

Lalu mengenai arah pengembangan kota se-Kaltara dalam draft RTRW tersebut, Nunukan dengan proyeksi sebagai jasa perdagangan dan pertambangan, itu sudah tepat. Demikian pula, di daerah Simenggaris dan Sungai Nyamuk yang disiapkan menjadi pelayanan pelintas batas Negara, perdagangan, dan transhipment point.

Ditambahkan Sekkab, Kabupaten Bulungan juga sangat layak ditunjuk sebagai ibu kota Provinsi Kaltara. Mengingat dalam sejarahnya, Bulungan telah memekarkan Tarakan, Malinau, Nunukan, dan KTT. Selain itu, secara geografis, Bulungan memiliki luas wilayah daratan yang cukup besar dibanding daerah-daerah lain yang sudah dimekarkan. Arah pengembangan pusat pemerintahan, tentu semakin lebih leluasa, didukung tata ruang wilayah yang sangat strategis dan menunjang.

Sekkab menegaskan kembali, pembentukan Kaltara ini tujuan akhirnya adalah meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat se-Kaltara, pembangunan yang semakin pesat dan maju.

“Di mana pun Ibu kota Kaltara berdiri, Nunukan selalu siap mendukung. Semua kan tujuannya satu, yakni menciptakan wilayah Kaltara lebih maju, makmur dan masyarakatnya jauh lebih sejahtera,” lengkapnya