Nunukan Debaya-Meski masuk dalam prioritas 100 hari kerja kabinet Indonesia bersatu jilid II dalam hal infrastruktur, namun kenyataan di lapangan masyarakat Krayan masih kesulitan transportasi untuk melakukan kegiatan perekonomiannya. Alih alih ada peningakatan volume program kerja, anggaran yang diajukan pemerintah daerah tahun 2010 hanya ada satu program yang diperuntukkan Kec Krayan. “ Itupun hanya proyek lanjutan untuk jalan lingkar tahun kemaren yang belum selesai selesai. Sehingga masyarakat krayan hari hari itu jalan kaki. Kalau bawa apa apa digendong.” Ujar anggota Komisi III Damus Singa.

Meski masuk dalam prioritas 100 hari kerja kabinet Indonesia bersatu jilid II dalam hal infrastruktur, namun kenyataan di lapangan masyarakat Krayan masih kesulitan transportasi untuk melakukan kegiatan perekonomiannya. Alih alih ada peningakatan volume program kerja, anggaran yang diajukan pemerintah daerah tahun 2010 hanya ada satu program yang diperuntukkan Kec Krayan. “ Itupun hanya proyek lanjutan untuk jalan lingkar tahun kemaren yang belum selesai selesai. Sehingga masyarakat krayan hari hari itu jalan kaki. Kalau bawa apa apa digendong.” Ujar anggota Komisi III Damus Singa


Pemerintah daerah menurut politisi Partai Demokrta ini kurang mengetahui persoalan kebutuhan Kec Krayan. “ Seharusnya mereka melihat apa yang harus dibangun dikrayan. Mereka tidak tahu persisi persoalan di krayan, sehingga alokasi dana untuk Krayan ini kecil, apalagi untuk Krayan Selatan.” Imbuhnya disinggung kecilnya anggaran untuk kec Krayan tahun 2010 ini.

M Nasir dari Komisi III menyoroti alasan kurangnya kegiatan di Krayan karena besarnya dana untuk kegiatan di krayan, merupakan bagian konsekuensi yang memang harus ditanggung. “Konsekuensinya kalaupun anggaran besar ketika melaksanakan kegiatan, ya nggak ada masalah. Itu bagian dari konsekwensi kita memiliki kecamatan yang jauh. Bukan berarti harus ditinggaalkan.”

Satu satunya jalur transportasi yang menghubungkan Krayan dengan Ibu kota kabupaten adalah dengan pesawat terbang. Namun berakhirnya subsidi penerbangan ke Krayan bulan Desember kemaren dipastikan akan tidak ada penerbangan ke Krayan sampai adanya tender ulang subsidi penerbangan ke Krayan.

Marli Kamis anggota Komisi I DPRD Nunukan menyayangkan kurang tanggapnya pemerintah terhadap permasalahan ini. “ Semua sektor lumpuh dengan tidak adanya penerbangan ke Krayan, terutama layanan pemerintah.” Ujarnya. Politisi dari Krayan ini meminta pemerintah daerah untuk secepatnya mencari solusi macetnya penerbangan ini. “ Sementara menunggu kembalinya subsidi penerbangan, masyarakat Krayan siap membayar pesawat yang non subsidi. Yang penting ada penerbangan ke Krayan. Atau bisa saja ditanggulangi dulu pihak penerbangan, yang penting pemerintah bisa nego pihak penerbangan.” Permasalahan macetnya penerbangan ke Krayan sudah sering kali terjadi. Marli Kamis mengharapkan adanya perencanaan yang lebih matang mengenai permasalahan penerbangan ke Krayan. Karena satu satunya alat transportasi cuma penerbangan, dan Krayan juga bagian dari Kab Nunukan imbuh politisi Demokrat ini.