Jalan rusak yang dikeluhkan warga.


Nunukan
- Warga Kecamatan Sembakung mengeluhkan karena hingga kini jalan poros Sembakung- Sebuku tak juga diaspal. Padahal, setiap tahunnya angka kecelakaan lalu lintas dijalan tersebut terus menunjukkan peningkatan. Tidak sedikit korbannya telah meninggal dunia akibat terlibat kecelakaan di jalan poros tersebut.

Endi salah seorang warga mengatakan, dengan tidak melakukan pengaspalan sama saja membiarkan korban terus berjatuhan.

"Jalan masih berbatu sehingga rawan kecelakaan. Di sini warga yang mau ke kebun atau pulang dari kebun biasanya menumpang truk perusahaan yang melintas. Karena jalan rusak, terkadang truk tergelincir sehingga warga yang menumpang jatuh dari truk. Nanti ada korban, warga justru melakukan demonstrasi ke perusahaan untuk menuntut tanggungjawab perusahaan. Ini kejadian yang direncanakan, seakan-akan pemerintah membiarkan masalah ini terjadi," ujarnya.

Kecelakaan mulai terjadi sejak tahun 2003 saat jalan itu baru selesai dibuka. Di tahun itu salah seorang siswa SMP meninggal dunia karena terjauh dari truk perusahaan yang ia tumpangi.

"Dalam tahun ini saja sudah ada lima kasus kecelakaan. Ada satu orang yang meninggal dunia karena terjatuh dari truk," katanya.

Selain berbatu dan masih mengandung tanah liat yang menyebabkan jalan menjadi licin pada saat musim hujan, dijalan poros itu terdapat bukit yang tingginya sekitar 18 meter. Di kawasan inilah kecelakaan rawan terjadi.

Jalan sepanjang 24 kilometer yang awalnya bekas jalan logging itu dibuka pemerintah melalui anggaran 2000 hingga 2003. Herannya, hingga tahun 2010 ini jalan tersebut tak kunjung diaspal.
"Sudah sepuluh tahun jalan ini tidak diaspal. Setiap tahun cuma diagregat," ujarnya.

Persoalan ini sudah berkali-kali disampaikan masyarakat kepada pemerintah kecamatan maupun pemerintah daerah, namun tak kunjung mendapatkan perhatian. (*)