“Ini laporan dari masyarakat saat monitoring kemarin. Kontraktor ini tidak melakukan apa-apa pasca monitoring pertama. Padahal kita sudah mengangkat permasalahan tersebut sejak monitoring pertama,” ujar anggota Komisi I ini, Minggu (25/7/2010).
Tujuh lokal perumahan dinas tersebut keadaan bangunannya sudah sangat memprihatinkan. “Rumput sudah setinggi kita. Selain itu plafonnya juga belum dibangun, wc dan kaca belum dipasang. Mungkin setahun lagi tidak kelihatan rumah itu karena tertutup rumput,” ujarnya.
Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Nunukan ini mengatakan, selain keadaan fisik bangunan yang memprihatinkan, ia juga menerima pengaduan dari pekerja proyek tersebut yang mengaku belum dibayar.
“Camat meminta rumah itu ditempati, tapi kunci ditahan oleh tukang karena mereka belum dibayar,” Katanya.
Marli Kamis meminta pemerintah daerah bersikap tegas kepada kontraktor yang bersangkutan untuk menyelesaikan tanggung jawabnya.
0 Comments Received
Leave A Reply