Nunukan - Senin (9/8/2010) Wakil Bupati Nunukan Kasmir Foret mengakui, selama ini aparat bawahannya belum seluruhnya bekerja dengan maksimal.

"Iya memang tidak maksimal. Kemungkinan ada kelalaian di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sehingga ada program kegiatan yang tidak berjalan dengan baik. Apalagi ada halangan-halangan mereka seperti geografis kita inikan beda. Karena keadaan alam dan sebagainya. Jadi itu kita tidak bisa kesampingkan," ujarnya.

Menurutnya, Bupati Nunukan tentu akan mengadakan evaluasi terkait kinjera aparatnya yang tidak maksimal. Sebelumnya Wakil Ketua Komisi III DPR RI Azis Syamsuddin menyayangkan sikap Pemkab Nunukan yang cenderung menyalahkan pemerintah pusat terkait lambatnya pembangunan di wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kabupaten Nunukan.

Ia menuding, justru kinerja aparat Pemkab Nunukan yang selama ini tidak maksimal. Hal tersebut dibuktikan dengan terjadinya penurunan APBD Nunukan secara drastis setiap tahunnya. "Kan APBD itu berasal dari pusat juga. Ada namanya DAU, DAK yang pengelolaannya di Pemda.

Di sini daerah perbatasan, kalau APBD-nya turun berarti penyerapan tahun sebelumnya tidak maksimal. Kalau tahun lalu tidak terserap dia akan kembali dan pasti terjadi pemotongan. Kalau anggarannya tidak terserap, berarti kinerjanya yang tidak maksimal," kata Azis. (*)