NUNUKAN - Pihak berwenang diminta mengatur ulang alur maupun waktu beroperasinya truk-truk pengangkut tanah urugan yang selama ini melintas di Jalan Pesantren menuju Mambunut. Sebab truk-truk yang mengangkut tanah untuk urugan Bandara Nunukan itu sudah mengganggu kenyamanan pengguna jalan.
Tusriadi, pelajar SMA 1 Nunukan Selatan mengatakan, alur truk ini menjadi jalan utama menuju ke sekolahnya. Truk-truk tersebut tak berhenti beroperasi meskipun pada saat jam pergi maupun pulang sekolah. "Setiap hari kami diterpa debu,"katanya.
Pada musim hujan, jalan menjadi licin. Sebab tanah yang diangkut truk dibiarkan terjatuh di jalanan. "Kalau tanah liat kena air kan menjadi licin jalanan. Sudah banyak yang jatuh karena tanah-tanah ini berhamburan di jalan," katanya.
Keberadaan truk ini juga membahayakan nyawa para pelajar yang kebetulan banyak menggunakan kendaraan bermotor. Sebab sopir truk selalu ugal-ugalan saat berkendaraan.
Tusriadi, pelajar SMA 1 Nunukan Selatan mengatakan, alur truk ini menjadi jalan utama menuju ke sekolahnya. Truk-truk tersebut tak berhenti beroperasi meskipun pada saat jam pergi maupun pulang sekolah. "Setiap hari kami diterpa debu,"katanya.
Pada musim hujan, jalan menjadi licin. Sebab tanah yang diangkut truk dibiarkan terjatuh di jalanan. "Kalau tanah liat kena air kan menjadi licin jalanan. Sudah banyak yang jatuh karena tanah-tanah ini berhamburan di jalan," katanya.
Keberadaan truk ini juga membahayakan nyawa para pelajar yang kebetulan banyak menggunakan kendaraan bermotor. Sebab sopir truk selalu ugal-ugalan saat berkendaraan.
0 Comments Received
Leave A Reply