Gambar Para TKI Yang Baru Sampai Di Pelabuhan Nunukan


NUNUKAN
– Jajaran Kepolisian di Nunukan diminta mengawasi setiap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bermasalah yang dideportasi melalui Malaysia. Sebab bukan tidak mungkin di antara mereka, ada penyusup yang punya kepentingan lain di Indonesia.

Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs Mathius Salempang saat memberikan pengarahan di Mapolres Nunukan, Kamis (25/3) meminta jajarannya agar memperhatikan betul para TKI bermasalah dari Malaysia, yang masuk melalui Nunukan.
Sebagai daerah perbatasan yang merupakan jalan masuk dan keluar, tentu harus dilakukan pengawasan yang lebih ketat. Apalagi setiap pekan sekitar 200 TKI dideportasi karena bermasalah di Malaysia.

"Saya minta kepada Kapolres terutama intelijen yang bertugas di Pelabuhan Tunon Taka, rombongan yang dideportasi harus benar-benar TKI bermasalah. Dalam arti dia orang Indonesia. Jangan sampai bukan TKI dan dilepas begitu saja," ujarnya.

Terhadap TKI bermasalah yang akan dipulangkan ke kampung halamannya, harus didata secara lengkap terlebih dahulu.

Selain menyoroti masalah TKI, Kapolda juga meminta jajarannya memberikan perhatian terhadap manusia perahu. "Itu juga harus diantisipasi. Kalau menangkap manusia perahu, periksa identitasnya, warga negara mana, tanya asal-usulnya kemudian koordinasi ke Imigrasi dan Kejaksaan untuk keputusan mau dideportasi kemana mereka," katanya.

Sebagai daerah perbatasan laut dan darat, kesiapsiagaan di pintu masuk Nunukan harus ditingkatkan. "Yang lewat jangan ada yang lepas dari pengamatan," ujarnya. Ia juga mengingatkan bawahannya untuk memahami tugas pokok sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.

Kapolda beserta sejumlah pejabat Polda Kaltim melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Nunukan sejak, Rabu (24/3) lalu. Kunjungan kali ini untuk meninjau sejumlah titik perbatasan di Siemanggaris dan Kecamatan Sebatik.

Kapolda direncanakan Kamis pagi mengunjungi Pulau Sebatik. Hanya saja karena dalam kondisi hujan, acara dialihkan ke Mapolres Nunukan untuk memberikan pengarahannya. Rencananya setelah dari Mapolres rombongan bertolak ke Sebatik. Namun rencana tersebut batal. Kapolda mendadak mendapat panggilan dari Kapolri untuk segera ke Jakarta.

"Saya tidak bisa lama-lama di sini. Saya harus pergi karena sudah ditunggu," kata Kapolda, saat memberikan pengarahan kepada jajarannya di Mapolres Nunukan.

Keberangkatan Kapolda sempat tertunda sekitar 30 menit. Pesawat Kura-Kura yang hendak digunakannya gagal terbang. Padahal Kapolda sudah 15 menit berada dalam pesawat. Kapolda sempat turun dari pesawat sambil menunggu pesawat lainnya.

Sekitar pukul 10.30, Kapolda beserta Dir Polairud dan Dir Reskrim Polda Kaltim meninggalkan Nunukan untuk menuju ke Tarakan dengan menggunakan maskapai penerbangan Kura-Kura.